Fungsi Evaluasi Dalam Manajemen
Oleh : Rizki Al Kharim
Rivewer : Diana Yuana Saputri
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi Evaluasi dalam Manajemen”.
Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas membuat makalah
tentang fungsi evaluasi dalam manajemen serta segala sesuatu tentang ruang
lingkup fungsi evaluasi dan juga bahasan analisis tentang hubungan antara
fungsi manajemen dalam organisasi, pengertian, pendapat-pendapat dari para ahli
mengenai arti evaluasi, tahap-tahap pengevaluasian, dan bentuk-bentuknya serta
penganalisisan saya tentang hubungan evaluasi dengan organisasi.
Saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna maka
saya mohon kritik dan sarannya untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan kususnya di bidang manajemen. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih atas kesediannya untuk membaca makalah ini.
Surabaya, 20 November 2011
Dina Yanua
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... ...... 3
Pendahuluan .......................................................................................................................... 4
1. Evaluasi ............................................................................................................................... 5
1.1Pendapat Para Ahli ........................................................................................................ 5
1.2 Tujuan Evaluasi ............................................................................................................. 7
1.3. Fungsi Evaluasi .......................................................................................................... 10
1.4 tahap dan proses evaluasi............................................................................................. 10
1.5 unsur unsur evaluasi..................................................................................................... 11
1.6 jenis evaluasi................................................................................................................ 13
1.7 prinsip evaluasi............................................................................................................. 13
2. hubungan antara evaluasi dengan organisasi...................................................................... 15
3. Penutup............................................................................................................................... 16
4. Daftar Pustaka.................................................................................................................... 17
BAB I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Di dalam manajemen, kita mempelajari beberapa
fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring)
dan pengendalian. Ini merupakan sederetan fungsi-fungsi manajemen
tradisional yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menjamin organisasi yang
bersangkutan berjalan baik, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah fungsi evaluating/evaluasi dalam manajemen. Evaluasi sama
pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Evaluasi sering dilakukan
oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu
muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus
lainnya.
Sebagai bagian dari
fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi
seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi
evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi
manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi
kesalahan yang sama setiap kali.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN EVALUASI
Kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran . Evaluasi adalah suatukegiatan sistematis dan terencana
untuk mengukur, menilai dan klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program.
Dalam suatu organisasi penggunaan evaluasi sangatlah penting guna untuk menilai
akuntabilitas organisasi . evaluasi adalah proses penilaian.
Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan
dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi
mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya
1.1 Pengertian Evaluasi Menurut Pendapat
·
Suharsimi Arikunto
(2004 : 1)
Evaluasi adalah kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan
informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan
kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
·
Worthen dan Sanders (1979 : 1)
Evaluasi adalah mencari
sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa
informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu.
Karenanya evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal
tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah
mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut
telah sesuai dengan keinginannya semula.
·
Stufflebeam dalam Worthen dan Sanders (1979 : 129)
Evaluasi adalah : process of
delineating, obtaining and providing useful information for judging decision
alternatives. Dalam evaluasi ada beberapa unsur yang terdapat dalam evaluasi
yaitu : adanya sebuah proses (process) perolehan (obtaining), penggambaran
(delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information)
dan alternatif keputusan
·
Rooijackers Ad
Mendefinisikan evaluasi sebagai ; setiap usaha atau proses
dalam menentukan nilai”. Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan
sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran
untuk keperluan pengambilan keputusan
·
Anne Anastasi (1978)
Mengartikan evaluasi sebagai ; a systematic process of
determining the extent to which instructional objective are achieved by
pupils”. Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan
insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.
·
Meggison (Mangkunegara, 2005:9)
Mendefinisikan evaluasi/penilaian
kinerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah
seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
·
Andew E. Sikula yang dikutip
Mangkunegara (2000:69)
Mengemukakan
bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan
pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran
atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun
sesuatu (barang).
·
Menurut Peter
H. Rossi (1993:5)
Menyebutkan bahwa evaluasi merupakan suatu
aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan
manfaat aktivitas dan program dari suatu organisasi.
·
Payaman Simanjuntak (2005:105)
Yang
menyatakan evaluasi kinerja adalah penilaian pelaksanaan tugas (performance)
seseorang atau sekelompok orang atau unit kerja organisasi atau perusahaan.
·
William N. Dunn
Istilah evaluasi
mempunyai arti yaitu: “Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan
penaksiran (appraisal),
pemberian angka (rating) dan
penilaian (assessment),
kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti
satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan
produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003:608).
Menurut saya
pribadi, evaluasi adalah suatu metode dan proses penilaian dan
pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam
satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang
ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam
memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Dengan cara pengawasan
penilaian,
pengumpulan informasi untuk mendapat hasil yang sesungguhnya
dibandingkan dengan hasil yang diharapkan dalam kegiatan, apa sudah tercapai apa belum tercapai .
selain itu juga menyediakan informasi untuk pembuat keputusan dalam
suatu kebijakan, nilai yang dihasilkan dari evaluasi membuat suatu kebijakan
bermanfaat terutama dalam mencari peluang perbaikan yang tidak ditetapkan terlebih
dahulu. Serta
untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi
kepada penggunaan sumber daya secara efektif dan efisiensi ekonomis . Untuk
memperoleh laporan serta fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan,
dilihat dari aspek tertentu misalnya
kemajuan kerja,dan program kerja tahunan.Untuk mempelajari fakta dan kemungkinan perbaikannya, untuk meningkatkan akuntabilitas,
untuk meningkatkan kinerja.
1.2
Tujuan evaluasi
Kegiatan evaluasi adalah cara
paling adil untuk menentukan penghargaan atau imbalan pada karyawan. Evaluasi
kerja tentu saja bertujuan untuk menjamin mencapaian sasaran serta tujuan
perusahaan . selain itu tujuan evaluasi untuk mengetahui posisi perusahaan
serta pencapaian yang telah diraih oleh karyawan . evaluasi ini sangat berguna
untuk mengetahui adanya ketidak beresan yang terjadi pada perusahaan. Misalnya
untuk mengetahui keterlambatan atau penyimpangan yang telah terjadi , setelah
di evaluasi maka akan di ketahui semua penyimpangan itu dan dapat segera
diperbaiki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan optimal . selain
itu tujuann evaluasi juga untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan
perusahaan dan juga untuk mengetahui posisi perusahaan dan tingkat pencapaian
sasaran perusahaan, terutama untuk mengetahui bila terjadi keterlambatan atau
penyimpangan supaya segera diperbaiki, sehingga sasaran atau tujuan tercapai.
Hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak penggunaan.
Tujuan
evaluasi menurut pendapat
·
Menurut
Cronbach (1963) seperti yang dikutip oleh Purwanto dan
Suparman bahwa “evaluasi mempunyai tujuan
sebagai alat penyedia informasi untuk membuat keputusan”.
·
Djuju
Sudjana (2006) menyatakan berbagai macam tujuan evaluasi, yaitu:
1.
Memberikan masukan untuk perencanaan program
2.
Memberikan masukan untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian program.
3.
Memberi masukan untuk memodifikasi program.
4.
Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat program.
5.
Memberi masukan untuk motivasi dan Pembina pengelola dan pelaksana program.
6.
Memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi evaluasi program.
·
Arikunto
(2004)
Menurutnya ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih
difokuskan pada masing-masing komponen. Implementasi program harus senantiasa
di evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai
maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ada
empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam
pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu:
1.
Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada
manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
2. Merevisi
program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat
kesalahan tetapi hanya sedikit).
3. Melanjutkan
program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah
berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.
4.
Menyebarluaskan program (melaksanakan program di tempat-tempat lain atau
mengulangi lagi program di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan
baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.
·
James E.
Neal Jr (2003:4-5) adalah :
1.
Mengidentifikasi kemampuan dan kekuatan karyawan
2.
Mengindentifikasi potensi perkembangan karyawan
3.
Untuk memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
4.
Untuk membuat organisasi lebih produktif
5.
Untuk memberikan data bagi kompensasi karyawan yang sesuai
6.
Untuk memproteksi organisasi dari tuntutan hukum perburuhan.
·
Mangkunegara (2005:10)
adalah untuk :
1.
Meningkatkan saling pengertian di antara karyawan tentang
persyaratan kinerja
2.
Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga
mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya
berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu
3.
Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan
keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau
terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang
4.
Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,
sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai potensinya
5.
Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan, khususnya rencana diklat, dan kemudian menyetujui
rencana itu jika tidak ada hal-hal yang ingin diubah.
·
GR. Terry, tujuan
diadakannya evaluasi dalam sebuah organisasi antara lain :
1.
Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan program dan
perencanaan program yang ada
2.
Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
3.
Sebagai alat untuk memperbaiki suatu pelaksanaan yang sedang
berjalan
4.
Sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan kembali yang
lebih baik dari suatu program
1.3 Fungsi Evaluasi
Evaluasi mempunyai beberapa fungsi yaitu :
a. Memberi informasi yang valid mengenai kinerja
kebijakan, program dan kegiatan, yaitu mengenai seberapa jauh kebutuhan, nilai
dan kesempatan telah dicapai. Dengan evaluasi dapat diungkapkan mengenai
pencapaian suatu tujuan, sasaran dan target tertentu.
b. Memberi
sumbangan pada klarifiaksi dan kritik. Evaluasi memberi sumbangan pada
klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari tujuan dan target.
Nilai diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target.
c. Memberi
sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan, termasuk perumusan masalah
dan rekomendasinya. Informasi mengenai tidak memadainya suatu kinerja
kebijakan, program dan kegiatan memberikan kontribusi bagi perumusan ulang
kebijakan, program dan kegiatan. Evaluasi dapat pula menyumbangkan rekomendasi
bagi pendefinisian alternatif kebijakan, yang bermanfaat untuk mengganti
kebijakan yang berlaku dengan alternatif kebijakan yang lain.
Menurut pendapat di atas, fungsi evaluasi untuk memberi
informasi yang baik dan benar. Memberi kritikan pada klarifikasi suatu
nila-nilai dari suatu tujuan dan target, kemudian membuat suatu metode
kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan kegiatan yang di evaluasi
memberikan kontribusi bagi perumusan ulang kebijakan suatu kegiatan dalam
organisasi atau instansi.
1.4 Tahap dan Proses Pelaksanaan Evaluasi
Secara umum, evaluasi
dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.
Penilaian pada tahap awal program
Dilakukan ketika program belum dilaksanakan. Untuk
menentukan skala prioritas dari berbagai alternative dan kemungkinan cara
mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
2.
Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Dilakukan ketika program telah dilaksanakan. Untuk
mrnrntukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana
sebelumnya.
3.
Penilaian pada tahap akhir program
Dilakukan ketika program telah selesai dilaksanakan;
untuk mereview apakah pencapaian program mampu mengatasi masalah yang ingin
diciptakan; untuk menilai efisiensi, efektifitas terhadap pencapaian program
tersebut.
Terdapat
bebarapa proses dalam mengevaluasi suatu kinerja atau system dalam sebuah organisasi,
antara lain :
1. Menentukan
tujuan evaluasi
2. Merumuskan
masalah evaluasi
3. Menentukan
jenis data yang akan dikumpulkan
4. Menentukan
sampel sesuai dengan tujuan evaluasi
5. Menentukan
model evaluasi sesuai dengan tujuan evaluasi
6. Menentukan
alat evaluasi
7. Merencanakan
personal evaluasi
8. Merencanakan
anggaran
9. Merencanakan
jadwal kegiatan
1.5
UNSUR-UNSUR EVALUASI DALAM
MANAJEMEN
1.
Input
a.
Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam program kerja,pekerja
harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
b.
Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia
dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi
tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian
seseorang disebut tes kepribadian atau pesonality
test.
c.
Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku
manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun
karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan
dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus
tentangnya. Alat untuk mengukur keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap
atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa skala, maka lalu disebut
skala sikap atau attitude scale.
d.
Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat inteligensi ini digunakan tes
inteligensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang
terkenal adalah tes buatan Binet dan Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon.
Selain itu ada lagi tes-tes yang lain misalnya SPM, Tintum, dan sebagainya.
Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence Quotient) orang tersebut.
2.
Transformasi
Unsur-unsur
dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
- Kurikulum/materi
- Metode dan cara penilaian
- Sarana dan prasarana
- Sistem administrasi
- Atasan dan personal lainnya
3.
Output
Penilaian
terhadap kegiatan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pencapaian/prestasi kerja mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan
untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
1.6
JENIS EVALUASI
1. Menurut waktu pelaksanaan
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Evaluasi Formatif,
dilaksanakan pada saat pelaksanaan prioritas, focus prioritas/ program
prioritas, dengan tujuan memperbaiki tujuan pelaksanaannya. Temuan utama
biasanya berupa masalah-masalah dalam pelaksanaannya
b. Evaluasi Summatif,
dilaksanakan pada saat prioritas focus prioritas/ program prioritas sudah
selesai diselenggarakan, bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan. Temuan
utama berupa capaian-capaian prioritas dari pelaksanaan prioritas atau kegiatan
prioritas.
2. Menurut tujuan dapat
dilakukan 4 jenis evaluasi, yaitu :
a. Evaluasi Formulasi :
mengkaji formulasi apakah formulasi desain kebijakan atau program yang
dilakukan pada saat penyusunan awal telah menggunakan metode yang benar.
b. Evaluasi Proses : mengkaji
apakah pelaksanaan focus prioritas/ program prioritas berjalan kearah
pencapaian sasaran.
c. Evaluasi Biaya – Manfaat/Efektivitas
(cost-benefit) : mengkaji apakah
biaya prioritas focus prioritas/ program prioritas untuk mencapai capaian atau
sasaran yang sudah ditetapkan.
d. Evaluasi Dampak : mengkaji
apakah prioritas, focus prioritas/ program prioritas memberikan pengaruh atau
manfaat yang telah ditetapkan terhadapa penerima manfaat.
1.7
PRINSIP EVALUASI
Secara umum suatu proses evaluasi dalam pendidikan dapat
dikatakan terlaksana secara baik apabila memegang pada prinsip-prinsip dalam
melakukan evaluasi, antara lain :
a. Berprinsip
keseluruhan
dalam
evaluasi seharusnya evaluasi tersebut dilaksanakan secara keseluruhan yaitu
menyeluruh kesemua bagian. Sehingga evaluasi dapat dikatakan baik karena semua
pihak yang dievaluasi dapat melaksanakannya semua.Dengan kata lain evaluasi
hasil belajar harus dapat mencangkup berbagai aspek yang dapat menggambarkan
perkembangan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. Dengan demikian
evaluasi hasil belajar dapat mengungkap aspek proses berpikir, bersikap, dan
bertindak. Dari hasil evaluasi belajar yang dilakukan secara menyeluruh maka
akan didapat hasil hasil secara menyeluruh pula. Yang dengannya menjadi
bahan-bahan dan informasi yang lengkap menganai keadaan dan perkembangan subjek
didik yang sedang dijadikan sasaran evaluasi.
b. Berprinsip
kesinambungan.
Prinsip
ini biasanya dikenal dengan prinsip kontinuitas, yang dimaksudkan di sini
adalah sebagai suatu evaluasi dapat dikatakan menjadi baik jika evaluasi itu
dilakukan secara sambung menyambung dan dilakukan dari waktu ke waktu. Dengan
demikian maka akan dapat diperoleh gambaran kemajuan yang terjadi di antara
para siswa yang di evaluasi. Dan gambaran kemajuan yang diperoleh dari peserta
didik ini dapat dijadikan sebagai langkah untuk menentukan langkah-langkah atau
kebajikan-kebajikan yang perlu diambil untuk masa-masa selanjutnya agar tujuan
pendidikan dapat dicapai secara baik.
c. Berprinsip
obyektivitas Prinsip
Obyektivitas
mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi
yang baik apabila terlepas dari fakto-faktor yang bersifat subyektif. Maka
dalam melaksanakan evaluasi sebaiknya senantiasa berpikir dan bertindak secara
wajar, menurut keadaan yang senyatanya tidak dicampuri oleh
kepentingan-kepentingan yangbersifat subyektif. Maka prinsip obyektivitas ini
sangat penting dilakukan. Sehingga dalam melakukan evaluasi dapat menghasilkan
evaluasi yang murni yang tidak ternodai oleh sifat subyektif yang ada, karena
keaslian dan kemurnian evaluasi inilah yang akan dapat digunakan untuk
menentukan langkah yang baik selanjutnya.
2. ANALISA HUBUNGAN ANTARA EVALUASI DENGAN ORGANISASI
hubungan antara evaluasi
dengan organisasi sangat erat , karena dalam organisasi membutuhkan evaluasi
guna untuk menilai suatu awal, proses, dan akhir pelaksanaan program. Tanpa adanya evaluasi,
program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya Dengan
demikian suatu program manjajemen dalam organisasi tidak akan berjalan dengan
lancar atau tepat sasaran ,dengan cara mengevaluasi bertujuan
untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil keputusan
apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program. Jika suatu organisasi atau
instansi melakukan evaluasi akan mempunyai manfaat yang cukup baik untuk
organisasinya, yaitu : membantu menentukan kebijakan yang baik, membantu
memperbaiki kesalahan- kesalahan dan kelemahan-kelemahan yang ada, menganalisis
masalah-masalah yang terjadi dengan penyelesaiannya; memperbaiki kinerja
anggota/karyawan.
BAB III
BAB III
PENUTUP
·
KESIMPULAN
Kegiatan
evaluasi memang dibutuhkan dalam suatu organisasi guna menilai, mengumpulkan
informasi bagaimana system, proses, cara dalam organisasi telah dikerjakan
dengan baik atau belum oleh masing-masing anggota terhadap kebijakan yang telah
ditentukan. Fungsi evaluasi sangat penting dalam manajemen karena evaluasi
seperti yang diketahui dari arti dari Evaluasi adalah proses
penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau
merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang
mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Penilaian harus dikembangkan
bersama perencanaan suatu program. Penilaian pada kegiatan evaluasi dilakukan
pada komponen input, proses dan input. Penilaian selalu terkait dengan proses
pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi-evaluasi
www.Prinsip-Prinsip_Evaluasi_Pembelajaran_Pls.pdf
www.scribd.com/doc/55693798/29/JENIS-±-JENIS-EVALUASI
2 Comments
Ijin saya sedot ya gan.. manteb bener dah ini. Sangat bermanfaat :)
BalasHapusLuckyClub Casino Site - Play the Best Online Slots
BalasHapusLuckyClub Casino is one of the oldest online casinos in the world and has since become one of the most popular online casinos in Europe. It is the latest 카지노사이트luckclub