IMPLEMENTASI PROGRAM INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM (ITS) (Studi Kasus Di Kota Surabaya )
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelayanan publik sebagai salah satu fungsi utama pemerintah adalah sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pengadaan jasa yang diperlukan masyarakat. Pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sangat menentukan bagi kelangsungan dan tegaknya sistem pemerintahan.
Pelayanan publik yang banyak dikenal dengan sifat birokratis dan banyak mendapat keluhan dari masyarakat pelanggannya, antara lain disebabkan masih belum memperhatikan kepentingan masyarakat penggunanya. Paradigma yang dipergunakan para pengelola pelayanan publik cenderung lebih bersifat direktif yang hanya memperhatikan atau mengutamakan kepentingan pimpinan organisasinya saja.
Masyarakat sebagai penggguna seperti tidak memiliki kemampuan apapun wujud berkreasi, suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus tunduk kepada pengelolanya. Seharusnya, pelayanan publik dikelola dengan paradigma yang bersifat supportif dimana lebih memfokuskan diri kepada kepentingan masyarakatnya, pengelola pelayanan harus mampu bersikap menjadi pelayan yang sadar untuk melayani dan bukan dilayani (Larasati, 2007:36).
Sejalan dengan perkembangan teknologi sebagai dampak dari arus globalisasi yang semakin deras, Negara di seluru dunia dihadapkan dengan suatu keadaan yang serba cepat dan instan. Teknologi memberikan suatu perubahan tersendiri bagi kemajuan peradapan masyarakat dunia. Teknologi yang paling pesat berkembang saat ini yaitu teknologi transportasi dan komunikasi. Kedua teknologi tersebut keberadaannya dipergunakan di setiap lini kehidupan manusia. Arus dinamika yang deras dengan kemajuan teknologi membuat suatu pemerintahan dalam suatu Negara harus fleksibel dan dinamis menghadapi perubahan tersebut. Pemerintah dituntut aktif dalam memberikan pelayanan demi terselenggarannya Negara yang sejahtera dan makmur.
Banyak harapan yang dari rakyat untuk Negara dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan rakyatnya. Salah satu kebutuhan tersebut yaitu adanya transportasi. Transportasi merupakan kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi Negara untuk mensejahterakan rakyatnya. Banyak hal yang dilakukan untuk memberi transportasi yang layak kepada rakyat yaitu dengan pembuatan jalan raya sebagai prasarana utama dalam transportasi, angkutan missal, pemenuhan rambu-rambu lalu lintas dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara efektif, efisien, aman, dan nyaman suatu pemerintahan harus menggunakan teknologi. Dengan teknologi pemerintah akan lebih mudah dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Salah satu instansi yang sudah menggunakan unsur teknologi canggih dalam melayani dan penyediaan kebutuhan dalam bidang transportasi yaitu Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dimana Dinas perhubungan Kota Surabaya menerapakan program sistem transportasi pintar (Intelligent Transport System) dengan memasang traffic cam dan traffiv surveillance di tiap persimpangan di kota Surabaya. Dengan adanya program tersebut diharapkan kondisi lalu lintas di Kota Surabaya akan terpantau secara integrasi guna mengurangi kemancetan di kota Surabaya (Dinas Perhubungan Kota Surabaya, 2012). Menurut Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Eddi saat ditemui di kantornya, Jumat (23/12), mengatakan “untuk penggunaan ITS di Surabaya ini baru dipakai di jalan protokol mulai dari TL Raya Darmo Al-Falah, Dr Soetomo-Diponegoro, Embong Malang- Blauran sampai ke Pahlawan-Tembaan” (Suarakawan, 2012).
Pelayanan publik sebagai salah satu fungsi utama pemerintah adalah sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pengadaan jasa yang diperlukan masyarakat. Pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sangat menentukan bagi kelangsungan dan tegaknya sistem pemerintahan.
Pelayanan publik yang banyak dikenal dengan sifat birokratis dan banyak mendapat keluhan dari masyarakat pelanggannya, antara lain disebabkan masih belum memperhatikan kepentingan masyarakat penggunanya. Paradigma yang dipergunakan para pengelola pelayanan publik cenderung lebih bersifat direktif yang hanya memperhatikan atau mengutamakan kepentingan pimpinan organisasinya saja.
Masyarakat sebagai penggguna seperti tidak memiliki kemampuan apapun wujud berkreasi, suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus tunduk kepada pengelolanya. Seharusnya, pelayanan publik dikelola dengan paradigma yang bersifat supportif dimana lebih memfokuskan diri kepada kepentingan masyarakatnya, pengelola pelayanan harus mampu bersikap menjadi pelayan yang sadar untuk melayani dan bukan dilayani (Larasati, 2007:36).
Sejalan dengan perkembangan teknologi sebagai dampak dari arus globalisasi yang semakin deras, Negara di seluru dunia dihadapkan dengan suatu keadaan yang serba cepat dan instan. Teknologi memberikan suatu perubahan tersendiri bagi kemajuan peradapan masyarakat dunia. Teknologi yang paling pesat berkembang saat ini yaitu teknologi transportasi dan komunikasi. Kedua teknologi tersebut keberadaannya dipergunakan di setiap lini kehidupan manusia. Arus dinamika yang deras dengan kemajuan teknologi membuat suatu pemerintahan dalam suatu Negara harus fleksibel dan dinamis menghadapi perubahan tersebut. Pemerintah dituntut aktif dalam memberikan pelayanan demi terselenggarannya Negara yang sejahtera dan makmur.
Banyak harapan yang dari rakyat untuk Negara dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan rakyatnya. Salah satu kebutuhan tersebut yaitu adanya transportasi. Transportasi merupakan kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi Negara untuk mensejahterakan rakyatnya. Banyak hal yang dilakukan untuk memberi transportasi yang layak kepada rakyat yaitu dengan pembuatan jalan raya sebagai prasarana utama dalam transportasi, angkutan missal, pemenuhan rambu-rambu lalu lintas dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara efektif, efisien, aman, dan nyaman suatu pemerintahan harus menggunakan teknologi. Dengan teknologi pemerintah akan lebih mudah dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Salah satu instansi yang sudah menggunakan unsur teknologi canggih dalam melayani dan penyediaan kebutuhan dalam bidang transportasi yaitu Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dimana Dinas perhubungan Kota Surabaya menerapakan program sistem transportasi pintar (Intelligent Transport System) dengan memasang traffic cam dan traffiv surveillance di tiap persimpangan di kota Surabaya. Dengan adanya program tersebut diharapkan kondisi lalu lintas di Kota Surabaya akan terpantau secara integrasi guna mengurangi kemancetan di kota Surabaya (Dinas Perhubungan Kota Surabaya, 2012). Menurut Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Eddi saat ditemui di kantornya, Jumat (23/12), mengatakan “untuk penggunaan ITS di Surabaya ini baru dipakai di jalan protokol mulai dari TL Raya Darmo Al-Falah, Dr Soetomo-Diponegoro, Embong Malang- Blauran sampai ke Pahlawan-Tembaan” (Suarakawan, 2012).
Baca Selengkapnya... Silahkan Download
0 Comments