Unsur Religi di Kelurahan Demangan, Kab. Bangkalan Madura


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran Antropologi, di dalamnya terdapat suatu bahasan terhadap masalah Etnografi, yaitu suatu unsur-unsur yang dalam suatu kebudayaan masyarakat. Pada saat ini yang menjadi perhatian dalam penelitian ini yaitu letak geografis (lokasi, lingkungan alam, dan monografi), asal mula atau sejarahnya daerah yang menjadi objek penelitian, serta yang menjadi pokok penelitian adalah mengenai religi yang ada dalam masyaraka pada tempat yang menjadi objek penelitian ini.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek dari penelitian ini yaitu Kelurahan Demangan yang berada di Kabupaten Bangkalan. Kondisi geografis dalam suatu wilayah akan sangat menentukan bagaimana suatu wilayah akan terbentuk, juga akan menentukan bagaimana persebaran masyarakat. Dalam unsur geografis, penelian ini akan meneliti tentang lokasi, kondisi lingkungan alam, jumlah penduduk, dan juga demografi wilayah dari Kelurahan Demangan ini. Sejarah merupakan suatu unsur yang tidak bisa dipisahkan dari budaya masyarakat setempat, karena sejarah merupakan tahap dari pengembangan kebudayaan yang ada, Penelitian ini juga akan meneliti tentang bagaimana asal mula atau sejarah terbentuknya Kabupaten Bangkalan dan juga terbentuknya Kelurahan Demangan tersebut. Religi dalam etnografi antropologi adalah suatu yang dipercaya oleh masyarakat, dalam hal ini adalah agama dan kepercayaan-kepercayaan yang telah dimiliki masyarakat tersebut yang telah membudaya. Baik itu agama yang dijalankan maupun upacara-upacara adat yang ada. Dalam penelitian kali ini kami juga akan meneliti tentang unsur religi yang ada di Kelurahan Demangan, Kabupaten Bangkalan, baik itu agama apa saja yang dianut, kepercayaan apa yang ada dalam desa tersebut, serta apa saja kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan religi yang ada di Kelurahan Demangan tersebut.
Suatu system religi dalam suatu kebudayaan selalu mempunyai cirri-ciri untuk sedapat mungkin memelihara emosi keagamaan itu di antara pengikut-pengikutnya. Semua aktivitas manusia yang bersangkutan dengan religi yang berdasarkan atas suatu getaran jiwa, yang biasanya disebut emosi keagamaan, atau religious emotion. Emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami oleh setiap manusia, walaupun getaran emosi itu mungkin hanya berlangsung untuk beberapa detik saja, untuk kemudian menghilang lagi. Emosi keagamaan itulah yang mendorong orang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi. Demikian juga benda-benda, tindakan-tindakan, atau gagasan-gagasan yang biasanya tidak keramat, yang biasanya profane, tetapi apabila dihadapi oleh manusia yang dihinggapi oleh emosi keagamaan, sehingga ia seolah-olah terpesona, maka benda-benda, tindakan-tindakan, dan gagasan-gagasan tadi menjadi keramat. Dengan demikian emosi keagamaan merupakan unsur penting dalam suatu religi bersama dengan tiga unsure yang lain, yaitu sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, suatu umat yang menganut religi tersebut.

Baca Selengkapnya....

0 Comments