Sejarah Perkembangan Administrasi Pembangunan

Oleh : Rizki Al Kharim



A.    Pendahuluan
Keberadaan Administrasi Pembangunan tidak terlepas dari sebuah asal atau sumber ilmu tersebut berasal. Administrasi Pembangunan menjadi wacana publik sejak perang dunia kedua usai. Ada dua point penting yang melatarbelakangi sejarah perkembangan administrasi pembangunan. Pertama yaitu pihak-pihak yang menang dalam PD II mempunyai sebuah keinginan atau hasrat negara-negara maju untuk membantu negara-negara dunia ketiga dan Negara-negara Eropa menerima Marshall Plan. Kedua yaitu menculnya Negara baru yang akhirnya mendorong negra pemenang PD II tersebut bertanggung jawab kepada negara-negara penjajah atas negara bekas kekuasaannya dan sebagai pasar dari produksinya. Dari sinilah kemudian timbul sebuah tindakan negara-negar maju untuk memberikan bantuan baik dari segi politik, ekonomi, militer, teknis, maupun sosial buadaya yang nantinya diharapkan negara yang diberikan bantuan tersebut akan memihak pada negara yang membantunya dan atau akan mengemudikan negaranya berdasarkan pada ilmu administrasi negara yang ditawarkan negara pendonor.
B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pekembangan AP
Negara pemenang PD II mempunyai program bantuan yang sengaja memang di buat untuk kebutuhan Negara-negara berkembang. Bantuan yang diberikan sengaja mempunyai motif seperti,  bantuan di bidang politik yang mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelompok elit yang sepaham, memperluas lingkaran pengaruh, mencegah kelompok politik kelompok yang menjadi lawan negara tesebut, menjaga sikap politiks Negara yang diberi bantuan. Dibidang ekonomi yaitu agar memperoleh timbale balik dengan mempermudah mendapatkan sumber mentah, menjadi bagian dari pasar internasionalnya, bantuan utang yang untuk menjaga kerjasama dan agar ketergantungan kepada Negara tersebut.  Bidang militer yaitu Negara berkembang di jadikan sasaran dalam penjualan senjata, pendidikan militer bagi perwirah dan pengiriman tenaga ahli oleh Negara maju. Bidangn teknis yaitu mengirimkan bantuan dalam bentuk fisik, menbangun institusi pendidikan dan mengirimkan pakar ke Negara yang membutuhkan. Dari beberapa bantuan tersebut kita dapat menghubungkan dengan factor-fakor apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Negara berkembangn. Menurut Suminta ada beberapa faktor yang mempengaruhi Administrasi Pembangunan di tiap-tiap negara. Yang pertama ialah Faktor Politik. Faktor politik mempunyai hubungan yang erat dengan stabilitas bidang politik. Dan stabilitas bidang politik merupakan pra kondisi yang perlu diciptakan sebelum pembangunan itu dilaksanakan. Yang kedua Faktor Ekonomi. Faktor ekonomi adalah merupakan salah satu sisi pembangunan dan yang mempunyai pengaruh yang paling tampak pada aspek-aspek yang lain. Umumnya di negara berkembang menempatkan pembangunan sebagai prioritas pertama dan utama. Yang ketiga adalah Faktor Sosial Budaya. Faktor ini didalamnya terdapat seperti basic social cultural, motivasi dan kepedulian terhadap perubahan, gaya hidup, cara berfikir, pandangan hidup, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah sosial. Faktor yang keempat yaitu Faktor Perkembangan IPTEK dan Lingkungan Fisik. Proses pembangunan diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia, pelaksanaan pembangunan/umusan kebijaksanaan, sumber alam (resources development), pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup/ fisik, dan kesempatan kerja/ lapangan kerja. Di Indonesia sendiri memiliki kreatifitas yang tinggi untuk melaksanakan pembangunan, namun tidak didukung oleh teknologi yang mutakhir. Yang kelima yaitu Faktor Institusional atau Kelembagaan. Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusional ini adalah dalam bentuk pembinaan institusi-institusi untuk dapat lebih mandukung proses pembangunan.
C.     Munculnya Paradigma AP
Dalam perkembanganya factor-faktor yang memang dibutuhkan oleh Negara berkembang dalam pembangunan negaranya harus segera dipenuhi agar negaranya tidak tertingal lagi. Hal itu yang menyebabkan negara-negara berkembang begitu ‘getol’ untuk menerapkan Administrasi Pembangunan hasil pemikiran barat ialah faktor ekonomi. Kemajuan di bidang ekonomi biasanya dianggap sebagai suatu keberhasilan proses pembangunan. Tidak heran jika pada masa orde baru tujuan pembangunan indonesia hanya ditujukan pada faktor ekonomi tanpa mempedulikan faktor-faktor lain yang sama pentingnya. Paradigma inilah yang pada akhirnya menimbulkan suatu ketergantungan ekonomi negara-negara berkembang terhadap negara-negara maju, karena negara-negara berkembang berpandangan bahwa negara-negara maju telah berhasil menciptakan suatu konsep sempurna untuk mancapai tujuan pembangunan, yaitu meraih kekayaan sebanyak-banyaknya.
Dengan diawali bantuan-bantuan sesusai PD II yang banyak di berikan Negara maju ke Negara berkembang, menjadikan negara-negara berkembang berkiblat pada pemikiran-pemikiran negara maju (khususnya negara-negara barat terutama Amerika) untuk melaksanakan konsep pembangunan negaranya. Ini merupakan moment yang tepat bagi negar maju untuk memanfaatkannya. Karena ketergantungan ekonomi negara-negara berkembang ini justru tidak menguntungkan negaranya, melainkan sangat menguntungkan negara-negara maju. Yang pada akhirnya negara-negara maju dapat mengeruk habis sumber daya yang ada di negar berkembang dengan iming-iming bantuan.
D.    AP di Negara Berkembang
Menurut Heady (1995) untuk kepentingan kajian mengenai pembangunan administrasi ada baiknya dipelahjari gambaran wajah (features) administrasi yang bersifat umum (common) di negara berkembang. Heady menunjukkan ada lima ciri administrasi yang indikasinya diketemukan secara umum di banyak negara berkembang. Pertama, pola dasar (basic pattern) administrasi publik atau administrasi negara bersifat jiplakan (imitative) daripada asli (indigenous). Kingsley menyatakan bahwa di negara bekas jajahan, pengorganisasian jawatan –jawatan, perilaku birokrat, bahkan penampilannya mengikuti karakteristik penjajahnya, dan merupakan kelanjutan dari administrasi kolonial. Pola administrasi kolonial ini diwarisi oleh administrasi di negara – negara yang baru merdeka bahkan sampai sekarang masih menjadi ciri birokrasi di banyak negara berkembang. Kedua, birokrasi di negara berkembang kekurangan (deficient) sumber daya manusia terampil untuk menyelenggarakan pembangunan. Kekurangan ini bukan dalam arti jumlah tetapi kualitas. Dalam jumlah justru sebaliknya, birokrasi di negara berkembang mengerjakan orang lebih dari yang diperlukan (overstaffed). Pada umumnya keadaan ini mencerminkan kondisi atau taraf pendidikan suatu negara. Dari data yang kita ketahui keadaan itu berlaku di Indonesia dewasa ini (Kartasasmita, 1995f). Ketiga, birokrasi lebih berorientasi kepada hal-hal lain dari pada mengarah kepada yang benar-benar menghasilkan (production directed). Dengan kata lain, birokrat lebih berusaha mewujudkan tujuan pribadinya dibanding pencapaian sasaran-sasaran program. Dari sifat seperti ini lahir nepotisme, penyalahgunaan kewenangan, korupsi, dan berbagai penyakit birokrasi, yang menyebabkan aparat birokrasi dinegara berkembang pada umumnya memiliki kredibilitas yang rendah, dan dianggap tidak mengenal etika. Keempat, adanya kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak ditampilkan dengan kenyataan (discrepency between form and reality). Kelima, birokrasi dinegara berkembang acap kali bersifat otonom, artinya lepas dari proses politik dan pengawasan masyarakat. Ciri ini merupakan warisan administrasi kolonial yang memerintah secara absolut, atau sikap feodal dalam zaman kolonial yang terus hidup dan berlanjut setelah merdeka. dibanyak negara berkembang, pada awalnya orang yang paling terpelajar atau elite bangsa yang bersangkutan memang berkumpul di birokrasi, sehingga kelompok di luar itu sulit dapat menandingi birokrasi dalam pengetahuan mengenai pemerintahan dan akibatnya pengawasan menjasi tidak efektif.
E.     Kesimpulan
Kesimpulan dari wacana diatas ialah PD II adalah awal munculnya Administrasi Pembangunan yaitu bahwa Administrasi pembangunan lahir dari sebuah kebutuhan negara-negara berkembang untuk membangun dan memperbaiki tatanan kehidupannya setealh mengalami penjajahan dan kekalahan dari Negara maju. Selain itu Administrasi Pembangunan juga terlahir dari kepedulian negara-negara dunia kedua dan pertama (dengan berbagai kepentingan didalamnya) untuk membantu negara-negar berkembang menjalankan Administrasi Negaranya ke arah yang lebih baik.
Sumber : http://arrosyadi.wordpress.com/2008/12/17/munculnya-ilmu-administrasi-pembangunan/

0 Comments