Administrasi Negara Baru

Oleh : Rizki Al Kharim




Administrasi Negara baru muncul pada penghujung tahun 1960 an dan permulaan tahun 1970-an sebagai tanggapan atas rangsangan perang Vietnam, berlanjutnya keresahan rasial, berlangsungnya ketidak puasan atas basis intelektual Administrasi Negara dan perubahan umum dalam disiplin ilmu-ilmu social. Tiga koleksi esai utama umumnya dipandang termasuk administrasi Negara baru Toward a New Public Administration dari Frank Marini, Public Administration in a Time of Turbulence dari Dwight Waldo dan Neighborhood Control in The 1970’s dari George Frederickson – menggambarkan bahwa tidak ada suatu A.N baru baru maupun A.N baru tertentu. Yang ada adalah penafsiran yang beraneka warna tentang apa yang tengah berlangsung dalam ilmu – ilmu social dan pentingnya bagi masalah – masalah kemasyarakatan. Apa yang baru dalam A.N baru langsung mengalir dari nilai – nilai yang telah menuntut A.N tradisional. Dan A.N baru berjalan secara logis dari kumpulan pengetahuan baru dalam lmu ilmu social dan pengarahan  ilmu-ilmu itu pada masalah public.

Ilmu Politik
Ilmu politik adalah disiplin induk, dan hampir semua perintis teori A.N dari Amerika adalah ahli ilmu politik (Wilson,Pfiffner,dsb). Ilm politik khususnya teori politik, secara tradisional telah menjadi focus pertimbangan yang paling lengkap dari pemikiran filosofis dan normative yang sekarang nampaknya sentral dalam A.N
Di universitas A.N adalah lebih daripada ilmu politik (mereka yang mempelajari / yang dilatih untuk A.N, lebih besar kemungkinannya mempelajari psikologi social dan ekonomi ketimbang ilmu politik pergeseran ilmu politik terlihat dalam didirikannya sekolah sekolah masalah masyarakat dan kebijakan Negara.
Dalam instansi pemerintahan, administrasi Negara  telah senantiasa lebih dari ilmu politik karna pejabat pejabat biasanya para spesialis dari disiplin disiplin lain. Dan administrasi Negara telah kurang dari ilmu politik, seorang anak dari disiplin induk dengan hubungan yang kaku dengan induknya dan dengan suatu pencarian yang sungguh sungguh serta berhasil untuk memperolehnya. Administrasi Negara bukanlah suatu imu social atau disiplin melainkan suatu penerapan ilmu social (dan ilmu lain) pada masalah masalah kemasyarakatan

Lima model A.N
Lima model dasar dalam A.N kontemporer disebut model birokrasi politik klasik, model neobirokrasi model institusi, model hubungan kemanusian (Human relation models), model pilihan masyarakat (public choice model).

1.Model birokrasi politik
Model birokrasi memiliki dua komponen dasar, yang pertama adalah cara cara yang digunkan untuk mengatur orang orang dan pekerjaan dalam kerangka organisasi. Tipe ideal Max Weber adalah titik mula yang umum untuk setiap pemahaman aspek aspek structural birokrasi. Deskripsi hierarkinya beberapa pola perilaku yang ditunjukkan oleh mereka yang berada dalam organisasi organisasi scalar, seperti kecenderungan untuk merawat rekaman secara rapi untuk mengusahakan keseragaman dalam perintah dan semacamnya.
Dalam model birokrasi klasik, struktur dan manajemen mempunyai hubunga yang erat, terlihat dalam literature tentang reorganisasi. Masalah yang bersangkut paut dengan model birokrasi klasik adalah bahwa baik para praktisi maupun sarjana telah mencoba membuat ilmu terapan yang ketat tentang kerangka organisasi. Selain itu, masalahnya adalah mencptakan rancangan – rancangan yang cocok dengan sasarn organisasional sesuai dengan kebutuhan para pekerja dan diinginkan oleh seluruh masyarakat

2.Model Neobirokrasi
Model neobirokrasi merupakan salah satu produk era behavioral dalam ilmu soial. Dalam model neobirokrasi, keputusan merupakan unit analisa yang lebih umum, dengan proses pembuatan keputusan menjadi focus sentralnya. Pola pemikirannya bersifat “rasional” yakni, keputusan keputusan dibuat agar sebanyak mungkin mencapai tujuan tertentu. Pemahaman yang mendalam tentang pola pola pengendalian organisasi yang formal maupun informal, batas batas rasionalitas, dan semacamnya, tetapi versi – versi yang mendasar dari aliran neobirokrasi tetap tinggal dengan logika asli cara tujuan yang berkembang dari positivisme logis.pendekatan modern pada analisa kebijakan sangat memungkinkan administrator atau akademisi untuk menilai akibat atau hasil operasi program public dengan efektif daripada di masa lampau.

3.Model Institusi
Model institusi adalah hasil karya banyak ahli ilmu sosial pada tahun-tahun 1940-an, 1950-an, dan 1960-an. Secara metodologi karya itu lebih keras daripada karya mereka yang mula-mula melukiskan birokrasi. Model institusi penjelmaan era behavioral, terutama dalam sosiologi dan ilmu politik. Para teoritisi dan institusi kurang berurusan dengan bagaimana merancangkan organisasi yang efisien, efektif dan produktif, namun lebih dengan bagaimana menganalisa dan memahami birokrasi – birokrasi yang ada.
Sarjana – sarjan apenganut aliran perilaku sekedar menghindari persoalan normative, menyatakan bahwa tugas mereka adalah menggambarkan organisasi, tidak menganjurkan resep – resep pemecahan. Usaha terperinci untuk mempertahankan nilai nilai model institusi dilakukan oleh Charles Lindbloom yang mempersoalkan bahwa rasionalitas bukan hanya tidak mungkin, melainkan juga tidak patut diinginkan. Dalam karyanya “The Intelligence of Democracy” decision making through mutual adjustment, dia mengemukakan bahwa birokrasi membuat keputusan satu demi satu, bahwa ini merupakan tawar-menawar dan kompromi-kompromi keputusan (sebenarnya tawar menawar dan kompromi-kompromi dari paera elit kelompok kepentingan), dan bahwa mereka menggerakkan pemerintahan secara sedikit demi sedikit ke arah sasaran-sasaran yang kabur.

4.Model Hubungan Kemanusiaan
Penekanan atas pengendalian , struktur, efisiensi, ekonomi dan rasionalitas dalam teori birokrasi sesungguhnya mengundang gerakan-gerakan hubungan kemanusiaan telah berkembang menjadi teori yang amat empiris dan berdasar penelitian.
Penerapan hubungan kemanusiaan pada pokoknya terwujud dalam dinamika kelompok, latihan kepekaan (sensitivity training), dan pengembangan organisasi. Nilai – nilai yang mendasari model hubungan kemanusiaan = partisipasi pekerja dan klien dalam pembuatan keputusan, pengurangan dalam persaingan antar perseoranan dan penekanan pada keterbukaan, kejujuran, aktualisasi diri, dan keputusan umum pekerja. Dampak model hubungan kemanusiaan ialah lambat dan sedikit. Aliran hubungan kemanusiaan telah menyodorkan bukti yang tidak bisa ditawar bahwa dalam keadaan-keadaan tertentu pembagian otoritas dan kepuasan pekerja masing-masing berkorelasi positif dan produktivitas.

5.Model Pilihan Publik
Perangkat pengetahuan ini kaya dengan tradisi dan ketepatan intelektual, tetapi agak miskin dengan bukti-bukti empiris. Vincent Ostrom, dlam bukunya The Intellecual Crisis in American Public Administration, dia membandingkan sudut pandangan administrasi Negara yang dikembangka oleh Wodrow Wilson, yang dia sebut teori birokrasi dengan sudut pandangan teoritisi pilihan public, yang dia sebut suatu “Paradigma Administrasi Demokrasi”.
Dalam penilaian Ostrom, sudut pandangan Wilson merupakan suatu keberangkatan yang bersemangat dari sudut pandangan Hamilton-Madison tentang hakekat pemerintahan. Paradigma Wilson, atau paradigma birokratos mempunyai komponen bahwa akan senantiasa ada pusat kekuasaan yang dominan dalam setiap system pemerintahan suatu masyarakat akan dikendalikan oleh pusat kekuasaan tunggal itu dan semakin dipersatukan dan diarahkan kekuasaan itu dari pusat yang tunggal maka ia semakin tanggap; lapangan politik menetapkan tugas untuk administrasi; tetapi lapngan administrasi terletak di ruang lingkup yang wajar dari politik; kesempurnaan dalam tatanan-tatanan hirarki dari kepegawaian negeri yang secara professional terlatih memberikan kondisi-kondisi structural yang perlu untuk administrasi yang baik; dan kesempurnaan administrasi yang baik sebagaimana dinyatakan diatas merupakan suatu kondisi yang perlu untuk modernitas dalam peradaban manusia dan untuk kemajuam kesejahteraan manusia.
Sebaliknya, penafsiran Ostrom mengenai pandangan pilihan public yang didasarkan atas federalist atau Hamilton dan Madison, mempunyai wajah bahwa penyediaan barang dan pelayanan public bergantung pada kelompok pengambilan keputusan yang berbeda-beda,dan kelayakan politik tergantung pada serangkaian keputusan yang menguntungkan dalam semua struktur keputusan pokok sepanjang waktu.
Penafsiran Ostrom atas pendekatan pilihan public umumnya tidak diterima oleh pera teoritisi pilihan public, namun ia merupakan argument yang secara teoritis paling berkembang.

KESIMPULAN
Pada bab ini dinyatakan bahwa nilai-nilai yang menuntun administrasi negara tradisional – efisiensi, ekonomis, produktivitas, rasionalitas, akan mempunyai pengaruh besar atas administrasi negara baru. Model-model birokrasi klasik, neobirokrasi, dan institusi dari administrasi negara menekankan nilai-nilai ini dan cir-ciri mereka. Tetapi model hubungan kemanusiaan dan pilihan public adalah titik-titik berangkat karena mereka menekankan nilai-nilai kepuasan pekerja, perkembangan pribadi, martabat individu dan pilihan public.


*********

0 Comments