PELAYANAN KTP SMART OFFICE DI ROYAL PLAZA SURABAYA

A. Latar Belakang Masalah
    Dewasa ini, makin canggihnya teknologi telah membuat warga masyarakat sebagai konsumen pelayanan, baik yang pelayanan yang diberikan oleh pihak swasta maupun pemerintah menuntut pelayanan yang up to date, yang semakin efisien dalam penggunaan waktunya. Tak terkecuali dengan
pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang berwenang untuk mengurus pencatatan dan pelegalan data diri masyarakat.
     Dengan teknologi dan tuntutan masyarakat yang terus berkembang, tak pelak pemerintahpun harus memenuhi permintaan akan pencatatan yang dilakukan diluar kantor pemerintah setempat. Salah satunya dengan pembukaan KTP Smart Office atau tempat pengurusan KTP sebagai produk. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya di salah satu mall di kawasan barat Surabaya.
     Inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tersebut merupakan salah satu usaha dalam memenuhi permintaan masyarakat untuk dapat memudahkan mereka yang mungkin tidak mempunyai waktu untuk mengurus KTP dalam lingkup jam kantor, juga sebagai salah satu bentuk pelayanan prima yang berusaha untuk diwujudkan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sinambela (2008;71): Birokrasi pemerintah diharapkan lebih optimal memberikan pelayanan dan menjadikan masyarakat sebagai pihak paling utama yang harus dilayani. Namun, program ini tidak lepas dari pro-kontra, baik di pihak pemerintah maupun dari pihak masyarakat sendiri. 

Beberapa keuntungan dari program ini
adalah:
1. Memudahkan pelayanan administratif bagi warga pekerja yang tidak punya banyak waktu dalam jam kerja kantor untuk mengurus persoalan administratifnya.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus dan menunggu pembuatan KTP relatif lebih singkat dan efisien.
3. Jangka waktu pelayanan pengurusan KTP yang lebih lama (setiap hari) dibandingkan pelayanan yang biasanya,kelurahan dan kecamatan hanya buka di hari aktif saja (Senin-Jumat).
4. Karena pelayanan KTP Smart Office yang dilaksanakan di sebuah pusat perbelanjaan/ Royal Plaza, pengunjung tidak hanya mengurus KTP saja, tapi juga bisa sekaligus berbelanja atau sekedar menikmati suasana Mall.

Namun di sisi lain, ada beberapa kelemahan dalam program ini, yakni:
1. Jumlah pengantri layanan yang membludak karena kebanyakan masyarakat memilih untuk memilih mengurus perpanjangan KTP-nya dipusat perbelanjaan dibanding dengan di kantor kelurahan atau kantor kecamatan.
2. Selain itu, lokasinya yang tidak begitu luas dan jumlah operator yang sedikit menyebabkan pelayanan yang diberikan tidak begitu optimal. Dengan adanya beberapa kelemahan diataslah yang mendorong kami untuk mencoba membuat alternatif kebijakan guna memaksimalkan pelaksanaan pelayanan publik tersebut. Seandainya kelemahan-kelemahan tersebut dibiarkan begitu saja, tentunya bagi pengguna jasa, kepercayaan masyarakat khususnya akan mengalami penurunan terhadap kinerja pemerintah serta akan berdampak pada penurunan kepuasan kerja pegawainya. Oleh karenanya kami memilih tema ini guna melakukan pengoptimalan pelayanan prima di bidang pelayanan publik (KTP).

Baca Selengkapnya... Silahkan Download

0 Comments